Selasa, 18 Oktober 2022

Jadikan Menulis Puisi Sebagai Hoby

 Semua kegiatan yang didasari rasa suka dan kerap dilakukan merupakan hoby yang menyenangkan. Dari hoby ini menumbuhkan kebiasaan yang memberi pengalaman karena berulang-ulang. Pengalaman itu merupakan pelajaran berharga yang tak diperoleh dari pendidikan apa pun. Karena pengalaman diri hanya dialami oleh diri sendiri yang memberi pelajaran, peringatan, evaluasi, dan pencegahan.

Dalam kegiatan menulis puisi yang merupakan hoby ini tak disadari orang mengatakan ulet dan gigih jika membuahkan hasil yang diharapkan.

Karena hoby menulis puisi maka tak terlihat rasa keterpaksaan, malas atau kerja karena perintah. Semua dilakukan karena rasa suka.

Hoby menulis puisi juga memberi potensi prestasi tak terduga. Banyak orang berprestasi karena tidak bertujuan meraih prestasi, tetapi karena orang lain melihat bahwa produk hoby itu dibutuhkan dan bermutu.

Seseorang yang memiliki joby tidak dituntut untuk membuahkan prestasi tetapi memberi ide kreativitas, karena produk hoby gagal atau berhasil tidak berdampak pada pemilik hoby seseorang.

(Rg Bagus Warsono)



Label:

Sabtu, 01 Oktober 2022

Mereka membutuhkan penyegaran edukasi kehidupan yg keras ini.

 Mereka suka mendengar ceritaku sambil guyon, kadang disisipi informasi, pandangan hidup, dan wawasan untuk membuka kreativitas baru ditengah pancaroba, juga semangat berkarya. Itulah sebabnya aku dinanti guru-guru di sekolah. Mereka tidak butuh perintah, dikte, atau aturan yg menskut-nakuti, ia membutuhkan penyegaran edukasi kehidupan yg keras ini.

Label:

Aku bisa membaca sepintas wacana bacaan sastra atau bukan

 Dari mencium daunnya saja seorang nenek di Indramayu bisa menentukan jenis pohon mangga tanpa melihat pohonnya karena ia bergelut dengan pohon itu sedari kecil. 

Dan aku bisa membaca sepintas wacana bacaan sastra atau bukan dalam ribuan puisi tanpa membedah secara ilmu bshasa. Karena aku adalah pembaca sastra sejak berusia 5 th. Karena aroma itu setidaknya terkait pengalaman membaca dalam perkembangan sastra Indonesia. Dan tentu Anda juga bisa asal rajin membaca.

(Rg Bagus Warsono)


Label:

Bacaan sastra dan hubungannya dengan literasi

 Hubungannya dengan literasi yg banyak didengungkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk kemajuan taraf pendidikan bangsa, bacaan sastra tak kalah pentingnya dengn informasi dan teknologi lain. Sastra merupakan wahana tersendiri yang bersama-sama berdampingan dengan ilmu pengetahuan lain. Sastra merupakan sentuhan hati nurani melalui 'seni keindahan bertutur baik lisan maupun tulisan dalam berbagai jenis sastra serta genrenya. Disinilah letak hubungannya dengan literasi itu bahwa tak sebatas membaca tetapi juga timbul reaksi dari membaca itu baik ungkapan apresiasi maupun budi pekerti (rg bagus warsono)

Label:

Jumat, 23 September 2022

Masih Ada Waktu,

 Masih Ada Waktu,

Sebagaimana syair puisi dan dinyanyikan oleh penciptanya Ebit G Ade,  jika kita diberi hidup masih ada waktu untuk berbakti. Padahal Ebiet mencipta puisi ini ketika masih muda namun betapa ia memiliki jangkauan panjang dan memahami betapa hidup kita tak tahu kapan berakhir.  Bisa seketika dan bisa panjang usia jiia diberi waktu. Waktu itulah yang menjadi dasar Ebiet untuk direnungkan dan dipahami oleh kita semua. Bahwa jika masih diberi waktu manfaatkan sebaik baiknya adgar kita meninggalkan bekas abadi. 

Masih ada waktu kita sebagai penyair untuk terus berupaya meninggalkan bekas dengan berkarya nyata. Yaitu terus menulis selagi kita bisa. Masih banyak garapan-garapan dalam sastra Indonesia yang perlu ditulis seiring zaman yang semakin sulit ini. 

Puisi bukan hanya merupakan tulisan sastra semata tetapi juga catatan sejarah kita dan lingkungannya serta catatan negeri ini dan kehidupan serta alamnya. Puisi bisa berada dimana-mana di kehidupan ini.  Makna ini lah yang menjadikan puisi begitu memiliki derajat tinggi sebagai kesusastraan yang memiliki arti yang sangat dalam. 

Masih ada waktu untuk berbuat berkarya tulis jika kita masih diberi waktu. Inspirasi itu bisa saja datangnya dari pergaulan kita meski lewat media onlin seperti fece book ini. Karena yakin pertemanan dan persaudaraan kita dalam suatu ikatan puisi artiya  kita berada dalam pusaran orang-orang baik. Inspirasi itu timbul dengan kita berkomunikasi. Dari ini semua timbul; ide-ide yang dapat melahirkan karya sastra yang unggul. (Rg Bagus Warsono)

Label:

Rumahku tak perlu mentereng

 Rumahku tak perlu mentereng apalagi bertingkat atau didesain modern. Cukup kecil saja secukup selonjor tidur anggota keluarga dan kusediakan kamar kecil secukup selonjor tamu. Tetapi rumahku harus asri, sehat dan ditanami kembang. Bila mati lampu cukup nyalakan satu lilin dan tetap terang di rumahku. Ketika disamping dibangun gedung-gedung, aku bahagia karena pemilik gedung itu suka duduk di teras bambu rumahku. (rg bagus warsono)


Label:

Dinamai Sastrawan itu Karena Karyanya

 Dinamai Sastrawan itu Karena Karyanya

Menulis dan membaca sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Satu sama lain saling membutuhkan. Membaca puisi, puisi dari penyair. Menulis puisi untuk dibaca siapa saja termasuk penyair.

Jadi puisi dan pembaca saling membutuhkan.

Di sisi lain kaya sastra dan pengarangnya juga membutuhkan popularitas. Puisi yang sering dibaca judul puisi itu menjadi dikenal luas termasuk buku antologinya. Penyair yang karya puisinya memiliki mutu sastra yang agung dikenal luas.

Semua itu diperoleh dari karya puisinya yang diakui dan mendapat apresiasi yang tinggi dari pembaca.

Namun demikian puisi karya penyair kita belum dikenal masyarakat. Begitu juga penyairnya belum banyak yang dikenal masyarakat.

Karena itulah penyair kita menampilkan diri dan berpromosi diri agar dikenal masyarakat. Macam-macam penyair berupaya agar terkenal, diantaranya adalah tampil di publik membaca puisi. (rg bagus warsono)


Label:

Mengikuti beberapa jejak penyair di fb, sebuah catatan sejarah 2022

 Mengikuti beberapa jejak penyair di fb, sebuah catatan sejarah 2022

Mengikuti beberapa penyair masa kini di fb sebagai sorotan Lumbung Puisi terhadap mereka yang santer berkegiatan sastra membaca dan menulis serta kegiatan ilmiah lainnya dalan sastra kushus puisi menjadikan kita mengenal lebih dekat dengan tokoh tersebut.

Baiklah kita mulai menyebut nama beberapa tokoh yang santer berkegiatan sepengetahuan Lumbung Puisi. Kita mulai dari tokoh tokoh yang tak asing lagi bagi kita. Yakni Soetardji Calzoum Bachri. Jose Rizal Manua, Nanang Ribut Supriyatin, Omni Koesnadi dan Gola Gong. aktif menjadi motor penggerak sastra di Jakarta. Mereka sering dijumpai baik Taman Ismail Marjuki dan di PDS HB Jassin, maupun di Sastra Reboan.

2022 ini diwarnai dengan semarak 100 tahun usia Chairil Anwar yang di peringati di berbagai pelosok Tanah Air. Sedang di Jakarta peran PDS HB Jassin setelah pindah di TIM yang sangat bersahabat dengan para penyair memberi gairah baru kegiatan sastra Indonesia.

Kegiatan-kegiatan satra Ibukota dan sekitarnya  juga mencatat nama yang tak asing lagi seperti Dua Srikandi Rini Intama dan Dyah Kencono Puspito Dewi. 

Tentu ini di bareng dengan berbagai ajang penulisan para penyair dari seluruh Indonesia yakni dengan bergairahnya antologi bersama, yang berpusat di penyelenggara-penyelenggara antologi bersama. Antologi bersama pun akhirnya memunculkan penyair-penyair yang mengorbit lewat buku-buku antologi bersama, sehingga nama mereka terus menjulang. Hal ini dikarenakan sering munculnya nama tersebut di Antologi bersama. Sebut saja misalnya penyair yang tak asing lagi seperti Slamet Suryadi, Khalid Alrasyid, Sartikah, Rosmita, Mera Wati SE, Kang Pensil Kajoe, Dyah Nkusuma, Mbak Nurkhofifah Viefa.dan Lain-lain. (rg bagus warsono, Bersambung)

Label:

Mbekethek Oleh Edy Priyatna

 Mbekethek 

Oleh Edy Priyatna

Kata orang bagi para penyair blekethek atau mblekethek masih terus berkobar dan sudah sampai sekian kasus. Dapat dituturkan bahwa telah demikian terjadi saudaraku tewas dan di samping lainnya terluka berat ringan. Bahkan semuanya baru terungkap dan baru sekian kasus.

Menimbulkan yang bercampur dengan tanah basah atau masih banyak belum terselesaikan. Sehingga tertangkap demikian orang dan barang bukti kemudian sekian senjata api. Ada demikian granat dan sekian butir peluru. Hingga tadi malam telah terjadi penembakan. Ada orang tewas dan orang kritis di langkah sebelumnya ada beberapa orang tewas. Dapat misalnya untuk kotoran lumpur atau tumpahan oli yang bercampur dengan tanah basah atau sampah sehingga tidak cuma menimbulkan becek bahkan licin. Bahkan berbahaya kalau mengandung campuram cairan-cairan tertentu.

Setelah jauh ku menjelajah bahkan sekian orang luka berat, mbelekethek masih sejajar dengan melihat kerumitan persoalan sosial persoalan lingkungan kebijakan yang tidak tepat, politik yang pragmatis. Kota ini terus di hantui petrus dan kita sangat bisa merasakan itu melalui pilihan tema dan idiom yang kuat.

Ada apa dengan pemerintah, ilmuku terasa ringan bila ku bawa dan dalam perjalanan selalu bertanya agar semua tahu itu apa. Bahkan biar terjawab itu semua dan semoga otak tak membeku. Kalaupun ada diriku senantiasa ingin mengerti karena pengetahuan membuatku lugu. Puisi yang ada apa dengan antologi pergi dengan puisi bermacam-macam. Dan akhirnya sampai kapan akan terus terjadi.-

(Pondok Petir, 02 Nopember 2018)



Label:

Kamis, 25 Agustus 2022

Dan bukan tidak mungkin rupiah pun dihibahkan untuk kegiatan.

 Tentu saja penyair2 itu tidak bermaksud menjadi bebothoh kegiatan sastra (baca, monolog, drama, musikalisasi) tetapi lebih dari itu adalah kecintaan terhadap dunianya yaitu dunia sastra dan keinginannya mengembangkan budaya baca dan literasi. Mereka adalah orang2 yg patut mendapat penghargaan pengorbanan terhadap sastra sebagaimana HB Jassin, Korrie Layun Rampan, memulainya dengan berkorban apa saja demi puisi. Kini kita tahu penyair2 seperti Mas2 Ali Arsy Kindai, Sofyan RH Zaid, Nanang Ribut Supriyatin,  Omni Koesnadi, Raden Mas Sudarmono, Hadi Lempe, Heru Patria, Riswo Mulyadi, Wanto Tirtatirta, Zaeni Boli, Asro Al Murthawy Dkm, Dedari Rsia, Dyah Kencono Puspito Dewi, Dyah Nkusuma, Bambang Sulis, dll. banyak sekali yg tak disebut namanya bergerak menghidupi puisi tanpa pamrih. Tak hanya tenaga tetapi juga pemikiran yang brilyan sehingga terwujud kegiatan sepanjang tahun. Dan bukan tidak mungkin rupiah pun dihibahkan untuk kegiatan. Satu kata dariku adalah penghargaan setinggi-tingginya untuk beliau-beliau juga yg banyak yg terlewat disebut atas kerja keras dan penuh cinta terhadap puisi Indonesia. (Rg Bagus Warsono)


Label:

Tak ada persaingan di Lumbung Puisi karena semua adalah bintang.

 Tak ada persaingan di Lumbung Puisi karena semua adalah bintang. 

Selamat Pagi.

Ini tahun 2022. Jika setiap 25 tahun anak kawin dan punya anak maka sudah 3 generasi sejang angkatan '45 artinya sudah sangat jauh beda keadaan situasi dan zamannya. Aku sekolah dan anakku sekolah saja sudah beda zaman. Oleh karena itu semua harus memaklumi. Jika ada penyair dalam sekejap populair dan yg sudah lama menjadi pudar. Kemudian tumbuh perisaingan yg kadang kurang masuk akal.

Sebetulnya persaingan adalah hal sia sia di zaman ini. Sebab ketika Anda tengan bersaing dengan seseorang, maka ada orang ketiga yang lain yang bisa menyalip mereka yang bersaing karena rajin menulis.

Lalu yang bikin aneh lagi adalah orang-orang tua yang tidak mau mengalah dan gila hormat. Bahkan malah bersaing dengan anak muda. Ini keliru. Sebaiknya orang tua justru "ngemong marang sing enom".

Di Lumbung Puisi tak ada persaingan karena semua adalah bintang. Ya bintang kecil. Seperti kejora, atau gugusan Gubug menceng, atau weluku. Kecil hanya berkedip-kedip. Bagi yang melihat sepintas memang kecil, ya karena kita kecil. Tak apalah kita kecil karena kita 'jauh.

Jauh mata juga hatinya.

Mungkin harus menggunakan pesawat ulang alik kalau mau melihat yang kecil tetapi pesawatnya kini sudah terlalu tua dan tak diproduksi lagi.

Dari semua itu di Lumbung tak ada persaingan karena semua adalah bintang yang tak dapat dilihat dalam pandangan sekejap. Karena menilai seseorang itu tak boleh sepintas, tetapi harus melihat dari jarak dekat seperti pesawat ulang alik mendekati Mars.

Alhamdulillah tak ada persaingan di Lumbung Puisi (Rg Bagus Warsono)

Label:

Sabtu, 11 Juni 2022

Dokumentasi sastra modern Oleh : Rg Bagus Warsono

 Dokumentasi sastra modern

Oleh : Rg Bagus Warsono

A. Sumber

Sumber dokumentasi sastra modern bersumber dari karya karya sastra terkini yang dipublikasikan dalam media cetak dan digital dari media profesional dan amatir dari berbagai lembaga sastra dan non sastra yang memberikan ruang khusus untuk karya sastra.

Sumber media sastra yang begitu banyak dengan sebaran pembaca pada masyarakat yg variatif itu terjaring dari tampilan dan pelaporan serta penelitian yang beraneka. Semua itu dapat diperoleh melalui jalur formal dan non formal serta pemberitaan melalui media sosial dan situs situs dalam dunia internet dewasa ini.

Sumber sastra pun akhirnya memunculkan pelaku-pelaku sastra yang sangat banyak di negeri ini.

Kemudian dunia internet mengalami peningkatan teknologi dengan munculnya media-media sosial seperti facebook, instagram, twitter, whats app (w.a), blog, dan website website yang dimiliki lembaga atau perorangan. Media media sosial itu menampilkan karya-karya sastra sekaligus tokoh-tokohnya. 



(bersambung)


Label:

Kamis, 02 Juni 2022

Tidak mudah mengamati perkembangan sastra di Indonesia (1). Oleh: Rg Bagus Warsono

 Perkembangan sastra di  Indonesia adalah perkembangan pengarangnya yang terus bertambah di setiap daerah. Dulu Korie Layun Rampan bisa mengamati perkembangan melalui media cetak saat itu. Kurator banyak dibantu dari  memperhatikan kolom budaya di media daerah dan nasional dan media-media itu bisa didapat di kota-kota besar.

Sekarang perkembangan sastra begitu pesat hingga tak terpantau. Di setiap kota kabupaten timbun bagai jamur penyair-penyair kita. Sepuluh tahun lalu penulis bisa mengamati perkembangan dan pertumbuhan sastra Indonesia di Bali. Sekarang siapa pun tak akan mampu mengamati  perkembangan sastra dan sastrawannya di Indonesia. Bagaimana tidak sekarang di tiap Kabupaten ada penyair. Sedangkan kita memiliki 514 Kabupaten kota se Indonesia dari 34 propinsi.

Di 514 Kabupaten kota itu hampir semuanya memiliki penyair yang tinggal di tiap Kabupaten kota itu. Dan bukan tidak mungkin mereka telah mengeluarkan antologinya.

Kemudian bertambah jumlah penyair di tiap kota itu dan tahun berikutnya bertambah lagi.

Di tempat lain muncul berbagai daftar sastrawan yg hanya berdasar data tanpa melihat karya yang dipertanggungjawabkan.   

(bersambung)



Label:

Jumat, 27 Mei 2022

Bagaimana menilai antologi?

 Bagaimana menilai antologi?

1) Jangan membuat penilaian atas tebal tidaknya buku, sampul/cover buku, siapa penerbitnya, siapa penyairnya, dari mana berasal.

2.Bagaimana Kesesuaian judul dan isi.

3.Apajah Berisi sejumlah puisi atau sejumlah judul

4.Adakah Makna dari antologi secara keseluruhan sebuah buku.

5.Keterlibatan orang lain atas lahirnya antologi atau riwayat antologi tsb. (rg bagus warsono).

Label:

Kamis, 24 Maret 2022

Masih Berkutat Pamer Wajah dan Kebendaan

 oleh : Rg Bagus Warsono


Bila aku tak membaca tak tahu perkembangan pertumbuhan sastrawan baru Indonesia. Sebagai Kurator yang entah apa sebutannya karena lama menbidani Lumbung Puisi dapat memberikan penilaian bahwa pertumbuhan sastrawan idealnya adalah pertumbuhan karya baru. Tetapi grafik menunjukan lain, pelakunya yang sering ditampilkan.

Kekeliruan ini adalah kurangnya kewajiban membaca dan kewajiban meluangkan waktu membaca serta kewajiban menyediakan bahan bacaan.

Jika demikian mengapa justru yang ditonjolkan wajah bukan untaian kata-kata? Kemudian apakah jika media menampilkan tulisan tanpa gambar akan menarik? Jelas akan terpilih pilah di pihak pembaca.

Pada saatnya nanti karya itu akan sampai pada pembaca yg tepat misalnya Kurator Sastra atau kritikus sastra yg akan memberikan respon dari bacaan yg menarik hatinya.

Kapan akan mendapatkan giliran adalah kapan kita bisa menulis yg mengandung karya sastra yang agung.

Sementara menanti saat yang tepat untuk penulis muda tampil ke permukaan dan menjadi perbincangan sastra berarti menunggu karya-karya terbaik itu muncul.

Semoga hari semakin membaik buat kita para penulis termasuk khusus penulis muda. Banyak peluang untuk merebut hati masyarakat dan bembuahkan karya agung, yang jelas hari ini masih berkutat pamer wajah dan pamer kebendaan.



Label:

Kamis, 17 Maret 2022

Ingin Terkenal !, Sebuah Kekeliruan Tujuan Menjadi Penulis

 Ingin Terkenal !, Sebuah Kekeliruan Tujuan Menjadi Penulis

Entah sudah berapa orang mengatakan tetang aku. Baik secara langsung maupun mendengar penuturan teman. Bahwa aku tak begitu dikenal di Indramayu yang justru kota tempat tinggalku. Bahkan oleh komunitas di kalangan penulis. Mendengar hal ini aku menyadari bahwa memang aku belum apa-apa. Dan tentunya aku mawas diri karena memang demikian adanya.

Lalu apakah aku harus berteriak-teriak memamerkan namaku, bahwa aku seorang penyair? Tentu tidak arif melakukan demikian.

Ketika sahabat baruku Mas Slamet Suryadi juga mengatakan demikian maka aku membuka cerita. Adalah Laurens Koster Bohang atau dikenal dengan LK Bohang, teman seangkatan Chairil Anwar. Ia tidak meminta HB Jassin untuk menuliskannya dalam jajaran Angkatan '45, tidak juga merengek-rengek pada teman-temannya untuk dipanggil atau dimasukan dalam kelompok penyair. Baginya menulis terus saja menulis mengalir apa adanya. Kepribadiannya yang baik serta jiwanya yang terbuka dan berusaha untuk memahami gejolak teman-temannya pada saat itu membuatnya menarik minat HB Jassin untuk membedah karya-karyanya dan ternyata karyanya itu membuat HB Jassin terpukau dan menyebutnya sebagai Sastrawan yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah sastra Indonesia yaitu dalam jajaran angkatan '45 bersama Chairil Anwar, Amal Hamzah, Amir Hamjah dll.

Lain cerita LK Bohang, maka aku pun sedikit memberi jelas. Bahwa menulis itu jangan bertujuan untuk cari agar namanya terkenal, tetapi adalah bertujuan untuk memberikan bacaan bermutu bagi masyarakat , berfaedah pada fungsinya sebuah karya tulis. (rg Bagus warsono)

Sekarang orang bisa terkenal di zaman medsos dan dunia internet ini dengan cepat. tetapi akan dengan cepat viral itu ditutup dengan viral yang baru. Karena itu mari kita berlomba untuk membuat bacaan bermutu. Bacaan bermutu akan dibaca bukan hari ini saja tetapi kapan pun. dan namamu akan slalu disebut. (Rg Bagus Warsono, 17-03-22)



Label:

Selasa, 15 Maret 2022

Kelak Barometer Sastra ada di Kalimantan

 Jika IKN (Ibu Kota Negara) terwujud maka rakyat tertuju di IKN sebagai pusat pemerintahan. Tak terkecuali dunia sini dan hiburan serta informasi. IKN menjadi pusat segalanya termasuk dunia sastra, yang sampai saat ini seperti Jakarta. IKN akan menjadi pusat sorotan sastra Indonesia dikarenakan pusat informasi kelak di IKN dimana lambang-lambang Pemerintahan berada di sana. Tentu saja peran sastrawan di Kalimantan Timur khsusnya dan Kalimantan pada umumnya menjadi sorotan sastra Indonesia. Akankah demikian? Harapannya sudah pasti kita yang di belahan Propinsi lain memandang Kalimantan sebagai pusat sastra kelak. Harapan ini tentunya angin segar bagi saudara-saudara kita di sana. Kita mengenal Soekardi Wahyudi dari Kutai, Micky Hidayat di Banjarmasin, Fahmi Wahid di Balangan, Dyah Nkusuma, Ali Arsy Kindai, Tajuddin Noor Ganie, Mohammad Jumadi, Rosyidi Aryadi, Ayu Siti, Ibramsyah Amandit, dan banyak sahabat di sana yang akan mewarnai Sastra Indonesia kedepan.

Kita tidak tahu kedepan ibu kota negara itu dinamai apa, yang jelas bentuk komunitas sastra di IKN akan menjadi sorotan masyarakat sastra Indonesia.

Dalam rangka menyambut Ibukota baru itu penulis belum melihat Geliat baru sastra Kalimantan menyambut IKN yang kini Kepala otorita IKN sudah diangkat. Akankah Soekardi Wahyoedi akan bertindak sebagai pelopor atau mendorong kegairahan baru atau Micky Hidayat atau siapa saja tanda-tandanya sudah terlihat.

Namun juga perlu diingat sejauh mana kepedulian Ibukota terhadap sastra dan pelakunya  tergantung kebijakan siapa orang yang memimpin Ibukota itu. Jika memang adanya Ibukota itu menjadi harapan baru bagi sastrawan Kalimantan, maka betapa sastra kita akan berkembang di sana, jika sebaliknya setidaknya ada perubahan baru di dunia sastra. (rg bagus warsono, 14-03-22)



Label:

Chairil oh Chairil

 Chairil oh Chairil

Chairi Anwar adalah penyair dengan karya  untuk sasaran ke publik. Bukan membuahkan karya yang khusus dibaca anak-anak atau dewasa. Bukan pula membuahkan karya yang sasarannya remaja. Karya-karya Chairil itu untuk publik segala umur. Sehingga tidak heran bila banyak puisi yang disukai oleh orang-orang tua atau anak-anak. Tak heran pula bila puisi-puisi Chairil Anwar banyak  dihafal anak-anak.

Penulis pernah menjumpai seorang tua yang banyak hafal puisi-puisi Chairil dengan baik.

Di masa sekolah dulu tahun 1970-an ketika penulis sekolah dasar banyak teman-teman hafal puisi-puisi Chairil

Ketika penulis sekolah di SPG tahun 1981-1984-an

puisi-puisi Chairil menjadi sesuatu penampilan para calon guru jika diharuskan unjuk ketrampilan seni.

Kerawang Bekasi, Aku, Diponegoro, dan lain-lain adalah judul-judul puisi yang akrab dengan para pelajar di tahun 1970-1980-an.

(bersambung, rg bagus warsono)

Label:

Penyair dengan Karya Setara Karya Chairil Anwar

 

Taufiq Ismail

Abdul Hadi WM

Ws Rendra



A. Angkatan '66 :

1. Abdul Hadi WM

2. WS Rendra

3. Taufiq Ismail


B. Angkatan Pasca'66 (70-90-an):

1. Joko Pinurbo

2. Remy Silado

3. Radhar Panca Dahana Channel

4. Mega Vristian Sambodo

5. Isbedy ZS Stiawan

6. Aloysius Slamet Widodo

7. Acep Zamzam Noor.

8. Wiji Tukul

9. Agus Noor. 


C. Angkatan 2000 ( 2000- Sekarang)

1. Wayan Jengki Sunarta

2. Cecep Samsul Hari

3. Igir Alqatiri


Label: