Kamis, 02 Juni 2022

Tidak mudah mengamati perkembangan sastra di Indonesia (1). Oleh: Rg Bagus Warsono

 Perkembangan sastra di  Indonesia adalah perkembangan pengarangnya yang terus bertambah di setiap daerah. Dulu Korie Layun Rampan bisa mengamati perkembangan melalui media cetak saat itu. Kurator banyak dibantu dari  memperhatikan kolom budaya di media daerah dan nasional dan media-media itu bisa didapat di kota-kota besar.

Sekarang perkembangan sastra begitu pesat hingga tak terpantau. Di setiap kota kabupaten timbun bagai jamur penyair-penyair kita. Sepuluh tahun lalu penulis bisa mengamati perkembangan dan pertumbuhan sastra Indonesia di Bali. Sekarang siapa pun tak akan mampu mengamati  perkembangan sastra dan sastrawannya di Indonesia. Bagaimana tidak sekarang di tiap Kabupaten ada penyair. Sedangkan kita memiliki 514 Kabupaten kota se Indonesia dari 34 propinsi.

Di 514 Kabupaten kota itu hampir semuanya memiliki penyair yang tinggal di tiap Kabupaten kota itu. Dan bukan tidak mungkin mereka telah mengeluarkan antologinya.

Kemudian bertambah jumlah penyair di tiap kota itu dan tahun berikutnya bertambah lagi.

Di tempat lain muncul berbagai daftar sastrawan yg hanya berdasar data tanpa melihat karya yang dipertanggungjawabkan.   

(bersambung)



Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda