Selasa, 18 Oktober 2022

Pagi Yang tak ada di buku sejarah , Zaeni Boli

 Pagi Yang tak ada di buku sejarah 

Seperti  suara tangis bayi yang resah saat dimandikan ibunya , anak perempuan  yang manja pada ayahnya . 

Kehidupan  di bawah langit yang mendung 

Tak semendung nasib para gelandang  yang terbiasa bermukim dibawah jembatan  saat air  meluap di kali Bekasi .

Cerita ini mungkin  tak ada dalam puisi puisi para Penyair kota yang masih mencari diksi mencari tenar mencari  indah mencari pengakuan  . 

Jalan di kampung  kami masih becek jika hujan turun , sepatu kami masih penuh dengan tanah . 

Jalan yang kemarin baru selesai  dibuat kini larut bersama hujan yang turun tak seberapa  . 

Ini tidak seperti  doorprize yang kau rayakan di Taman Kota,  ini tentang  nasib yang panjang selama 5 tahun berjalan . 

Di sini tak ada suara dari stasiun  kereta  tempat orang orang berkejaran  sampai sendal tertinggal , perjalanan  yang melelahkan  terkadang  tak manusiawi  tapi sudah lupa kapan jadi manusia merdeka di nikmati  sebagai kebiasaan  yang biasa saja . 

Di sini  pisang,  singkong dan kelapa sudah lebih dari cukup bisa di nikmati  satu keluarga  . 

Di pagi yang  tak ada dalam buku sejarah. 

Zaeni  Boli  

Larantuka 2022


Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda