Pagi Yang tak ada di buku sejarah , Zaeni Boli
Pagi Yang tak ada di buku sejarah
Seperti suara tangis bayi yang resah saat dimandikan ibunya , anak perempuan yang manja pada ayahnya .
Kehidupan di bawah langit yang mendung
Tak semendung nasib para gelandang yang terbiasa bermukim dibawah jembatan saat air meluap di kali Bekasi .
Cerita ini mungkin tak ada dalam puisi puisi para Penyair kota yang masih mencari diksi mencari tenar mencari indah mencari pengakuan .
Jalan di kampung kami masih becek jika hujan turun , sepatu kami masih penuh dengan tanah .
Jalan yang kemarin baru selesai dibuat kini larut bersama hujan yang turun tak seberapa .
Ini tidak seperti doorprize yang kau rayakan di Taman Kota, ini tentang nasib yang panjang selama 5 tahun berjalan .
Di sini tak ada suara dari stasiun kereta tempat orang orang berkejaran sampai sendal tertinggal , perjalanan yang melelahkan terkadang tak manusiawi tapi sudah lupa kapan jadi manusia merdeka di nikmati sebagai kebiasaan yang biasa saja .
Di sini pisang, singkong dan kelapa sudah lebih dari cukup bisa di nikmati satu keluarga .
Di pagi yang tak ada dalam buku sejarah.
Zaeni Boli
Larantuka 2022
Label: puisi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda