Kamis, 25 Agustus 2022

Dan bukan tidak mungkin rupiah pun dihibahkan untuk kegiatan.

 Tentu saja penyair2 itu tidak bermaksud menjadi bebothoh kegiatan sastra (baca, monolog, drama, musikalisasi) tetapi lebih dari itu adalah kecintaan terhadap dunianya yaitu dunia sastra dan keinginannya mengembangkan budaya baca dan literasi. Mereka adalah orang2 yg patut mendapat penghargaan pengorbanan terhadap sastra sebagaimana HB Jassin, Korrie Layun Rampan, memulainya dengan berkorban apa saja demi puisi. Kini kita tahu penyair2 seperti Mas2 Ali Arsy Kindai, Sofyan RH Zaid, Nanang Ribut Supriyatin,  Omni Koesnadi, Raden Mas Sudarmono, Hadi Lempe, Heru Patria, Riswo Mulyadi, Wanto Tirtatirta, Zaeni Boli, Asro Al Murthawy Dkm, Dedari Rsia, Dyah Kencono Puspito Dewi, Dyah Nkusuma, Bambang Sulis, dll. banyak sekali yg tak disebut namanya bergerak menghidupi puisi tanpa pamrih. Tak hanya tenaga tetapi juga pemikiran yang brilyan sehingga terwujud kegiatan sepanjang tahun. Dan bukan tidak mungkin rupiah pun dihibahkan untuk kegiatan. Satu kata dariku adalah penghargaan setinggi-tingginya untuk beliau-beliau juga yg banyak yg terlewat disebut atas kerja keras dan penuh cinta terhadap puisi Indonesia. (Rg Bagus Warsono)


Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda