Terjebak Hujan Tidur di Rumah Janda
Terjebak Hujan Tidur di Rumah Janda
Semakin dingin kenapa semakin dag dig dug
Hujan kulihat di kaca jendela dari dalam rumah janda,
gelisahku bercapur harap
tawaran menginap janda manis
kunanti harap guntur menggelegar
rokok disulut sekedar hambar
tiada kata sepi berpandangan
Kutatap langit kamar tamu
dan lampu 20watt
yang remang oleh cat tembok ungu
Ketika jandaku menyuguhkan kopi panas
untuk yang kedua
tampak jalan sepi nyenyap
hanya gemericik di genangan jalan berlubang
Mas, kau boleh tidur di kursi .......
hah....
aku boleh menginap?
(Rg Bagus Warsono).
pictur: Lukisan Modigliani 1917
Label: puisi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda