Selasa, 18 Oktober 2022

Pagi Yang tak ada di buku sejarah , Zaeni Boli

 Pagi Yang tak ada di buku sejarah 

Seperti  suara tangis bayi yang resah saat dimandikan ibunya , anak perempuan  yang manja pada ayahnya . 

Kehidupan  di bawah langit yang mendung 

Tak semendung nasib para gelandang  yang terbiasa bermukim dibawah jembatan  saat air  meluap di kali Bekasi .

Cerita ini mungkin  tak ada dalam puisi puisi para Penyair kota yang masih mencari diksi mencari tenar mencari  indah mencari pengakuan  . 

Jalan di kampung  kami masih becek jika hujan turun , sepatu kami masih penuh dengan tanah . 

Jalan yang kemarin baru selesai  dibuat kini larut bersama hujan yang turun tak seberapa  . 

Ini tidak seperti  doorprize yang kau rayakan di Taman Kota,  ini tentang  nasib yang panjang selama 5 tahun berjalan . 

Di sini tak ada suara dari stasiun  kereta  tempat orang orang berkejaran  sampai sendal tertinggal , perjalanan  yang melelahkan  terkadang  tak manusiawi  tapi sudah lupa kapan jadi manusia merdeka di nikmati  sebagai kebiasaan  yang biasa saja . 

Di sini  pisang,  singkong dan kelapa sudah lebih dari cukup bisa di nikmati  satu keluarga  . 

Di pagi yang  tak ada dalam buku sejarah. 

Zaeni  Boli  

Larantuka 2022


Label:

BIBIRMU, IJAH! Sulistyo

 BIBIRMU,  IJAH! 

Tok tok tok!

selamat pagi, Ijah!

lekas buka pintu rumahmu 

semalam bibirmu tertinggal dalam mimpiku 

terselip di sela-sela gigiku 

kau memang keterlaluan, bergegas berlari saat kukuruyuk ayam jantan bernyanyi 

mimpi belum tuntas benar 

"takut keburu ketahuan majikan," katamu 

seperti dikejar setan kau ngacir tungganglanggang melompat tanpa sehelaipun benang 

Sebelum kuantar ke sini 

bibirmu kucelupkan dulu di gelas kopi 

agar bau pete dan jengkol tak mengundang pagi ikut mencicipi bibirmu yang tebal dan buntal 

Tok tok tok!

Lekas buka pintu, Jah!

aku tak tahan melihat bibirmu meronta-ronta dalam kantung celana kolorku 

Mulya Asri,  16.10.2022


Label:

Jadikan Menulis Puisi Sebagai Hoby

 Semua kegiatan yang didasari rasa suka dan kerap dilakukan merupakan hoby yang menyenangkan. Dari hoby ini menumbuhkan kebiasaan yang memberi pengalaman karena berulang-ulang. Pengalaman itu merupakan pelajaran berharga yang tak diperoleh dari pendidikan apa pun. Karena pengalaman diri hanya dialami oleh diri sendiri yang memberi pelajaran, peringatan, evaluasi, dan pencegahan.

Dalam kegiatan menulis puisi yang merupakan hoby ini tak disadari orang mengatakan ulet dan gigih jika membuahkan hasil yang diharapkan.

Karena hoby menulis puisi maka tak terlihat rasa keterpaksaan, malas atau kerja karena perintah. Semua dilakukan karena rasa suka.

Hoby menulis puisi juga memberi potensi prestasi tak terduga. Banyak orang berprestasi karena tidak bertujuan meraih prestasi, tetapi karena orang lain melihat bahwa produk hoby itu dibutuhkan dan bermutu.

Seseorang yang memiliki joby tidak dituntut untuk membuahkan prestasi tetapi memberi ide kreativitas, karena produk hoby gagal atau berhasil tidak berdampak pada pemilik hoby seseorang.

(Rg Bagus Warsono)



Label:

Senin, 17 Oktober 2022

Bupati Indramayu Nina Agustina, memasyarakatkan budaya Indramayu seni Tari Topeng

 Bupati Indramayu Nina Agustina, memasyarakatkan budaya Indramayu seni Tari Topeng. Terakhir pada 15-10-2022 telah mensukseskan pencatatan rekor MURI yaitu penari Topeng Terbanyak dengan 6001 penari yang di tampilkan di jalan Ahmad Yani pusat kota Indramayu.



Atas prestasi ini Bupati Indramayu mendapat apresiasi dari masyarakat luas Indramayu yang berdampak pada industri pariwisata dan kreatif masyarakat. Begitu juga menghidupkan pelaku seni dan pengrajin kedok dan kostum tari. Semenjak Bupati Nina Agustina, tari kedok telah dipelajari di TK hingga dan di SD dan SMP.

Tari Kedok Indramayu adalah khas tari kedok Indramayu dimana pelestari tari ini adalah Maestro tari topeng Indramayu Mimi Rasinah yang kini sanggarnya dikelola oleh keturunannya. Mimi Rasinah telah diakui nasional sebagai pelestari tari topeng Indramayu. Ciri tari topeng Indramayu menggunakan kedok Kelana, dan tariannya mewarisi sejarah Indramayu yaitu tentang Wiralodra dalam mengusir Wiragora pada saat babat alas Dermayu di tepi sungai Cimanuk yg kini bernama Indramayu.

Tari topeng baru kali ini digalakkan secara besar-besaran setelah bupati Nina Agustina tampil menari di Kendari pada 2021 ketika beliau menerima penghargaan pers nasional.

(rg bagus warsono)

Label:

Minggu, 16 Oktober 2022

Bintang Minat Baca Lumbung Puisi 2023

 




Label:

Sabtu, 15 Oktober 2022

Piek Ardijanto Soeprijadi

 Piek Ardijanto Soeprijadi

inggih punika sastrawan Indonésia angkatan 1966 ingkang miyos ing Magetan, Jawa Wétan tanggal 12 Agustus 1929 lan sampun séda ing Kota Tegal, Jawa Tengah tanggal 22 Mei 2001.

Piek Ardijanto sampun remen nyerat wiwit piyambakipun sekolah wonten ing SGA. Piyambakipun ugi remen ndhѐrѐk kathah lomba- lomba ngarang lan menang ing lomba- lomba punika, lajeng asiling karyanipun asring dipunkirim wonten ing majalah – majalah. Ing taun 1950, nalika piyambakipun dados guru ing sMP ing Gombong, piyambakipun saged ngasilaken kathah karya saking warahanipun guru musik ing SGA, kados ta ingkang kapacak wonten ing buku Puspa Ragam, (Jakarta, 1950). Wonten 14 penghargaan saking kathah lomba ngarang puisi, prosa, saha esai ing sadangunipun piyambakipun gesang. Wiwit saking lulus SR, pyambakipun lajeng mlebet SGB, lajeng saged mlebet ing SGA.

Ing antawisipun taun 1950 ngantos 1960, Piek Ardijanto ndherek kursus PGSLP lan B1 ing Semarang. Senajan sibuk piyambakipun tetep saged ngasilaken karya- karya arupi puisi, cerpen, saha fragmen ingkang kapacak wonten ing kathah media massa ing antawasipun: Gelora, Basis Indonesia, Sastra, Horison, lan sanѐs- sanѐsipun.Ing taun 1961, Piek pindhah tugas dhateng SMA 1 Kota Tegal. Piek ugi sampun naté dhateng Walanda saaking undhanganipun Radio Nedherland Wereldomrroep ing Hilversum kanthi tugas dados Juri Sayembara Menulis Cerpen “Kincir Emas”. Piyambakipun wonten ing Walanda sareng kaliyan Asbari Nurpatria Krisna.

Karyanipun:

Burung-burung di Ladang (1983)

Percakapan Cucu dengan Neneknya (1983)

Desaku Sayang (1983)

Lelaki di Pinggang Bukit (1984)

Lagu Bening dari Rawa Pening (1984)

Nelayan dan Laut (1995)

Biarkan Angin Itu (1996)

Kawindra-kawindra (sareng kaliyan Rita Oetoro, 1984)

Laut Sebagai Gelanggang Hidup Manusia (waosan laré- laré, 1984)

Apresiasi Sastra dalam Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa (satunggaling wawasan, 1984)

Menyambut Hari Sumpah Pemuda (Langen Suara, 1984)

Gaya Baru, buku pelajaran kanggé laré SMP (1984)

antologi sesarengan :

Antologi Angkatan 66 (H.B Jassin, 1968)

Tanggal 2 (Linus Suryadi, 1987)

Senayu (sesarengan kaliyan penyair Purwokerto, 1995)

Antologi Puisi Jawa Tengah (1994)

angsal penghargaan :

Pemenang kaping 2 awit saking sapérangan puisnipun ingkang kapacak wonten ing Majalah Sastra (1962)

Pemenang kaping 2 wonten ing Sayembara menulis puisi saking Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (1964)

Pemenang Harapan wonten ing Sayembara Menulis Esei Sastra, Dewan Kesenian Jakarta (1978)

Penghargaan dari Yayasan Buku utama saking puisinipun, Lagu Bening dari Rawa Pening (1984)

Hadiah saking seratan Esei Basa Jawa, Ninthingi Geguritan, saking Lembaga Pemeliharaan Bahasa Jawa “Javanologi”

Penghargaan saking Pusat Bahasa saking bukunipun, Biarkan Angin Itu

Penghargaan dados Pelopor Penyair Tegal saking Dewan Kesenian Kota Tegal. Dinten sédanipun ing tangal (22 Mei) dipundadosaken Hari Kepenyairan Tegal (2005)

Penghargaan Pakarti seni lan hadiah saking Walikota Tegal dados penyair ingkang saged ngangkat citranipun Kota Tegal (2008)



Label:

Kamis, 13 Oktober 2022

Antologi Puisi Batik alternatif salah satu dari banyak pilihan Antologi Bersama Lumbung Puisi 2023

 Antologi Puisi Batik alternatif salah satu dari banyak pilihan yang diusulkan menjadi antologi bersama.

Tetapi kita ingin baru ingin sesuatu yang belum ada sebelumnya dengan mengubah pola antologi bersama agar tidak membosankan.

Alternatif pilihan antologi bersama lain juga banyak, misalnya antologi tentang pusaka pusaka daerah.

Antologi bersama Lumbung Puisi adalah kegiatan rutin setiap tahun pada tahun 2023 nanti akan memasuki antologi ke 11.

Disamping antologi bersama yang sifatnya rutin dengan judul Lumbung Puisi I hingga x di setiap tahunnya juga digarap antologi khusus dan istimewa dalam waktu yang tergantung situasi dan kebutuhan.

Antologi mendatang adalah antologi kd XI di tahun 2023. Yang akan digarap dengan pola baru supaya tidak membosankan.

Masukan untuk antologi bersama telah diterima  tema dengan menyerap aspirasi aspirasi anggota grup nasional ini.

Beberapa masukan itu adalah :

1). Tema puisi Batik

2). Tema puisi pusaka-pusaka daerah

Peninggalan sejarah

3). Tema Kenangan Masa Kecil

Dari pengajuan tema itu, kita juga harus melihat bahwa tahun 2023 adalah tahun politik yang panas sehingga apakah perlu menyesuaikan tema atau tidak.

Selanjutnya pola baru antologi bersama pun masih terus di lihat. Serapan-seralan dari semua yg peduli dengan kegiatan ini perlu ditampung sehingga kegiatan antologi bersama menjadi harapan semua.




Label:

Malala Yousafzay, (Rg Bagus Warsono,29-08-13)

 Malala Yousafzay

Gadis belia pemberani

Seperti Kartini

Anak-anak perempuan bersekolah

Tidak minta gaji sepertimu yang baru bisa mengajar

Malu aku melihat Malala

Gadis pemberani

Melawan diskriminasi perempuan tak boleh sekolah

Perjuangan melawan kebodohan, penindasan

Kesewenang-wensngan

Dibayar dengan kepalanya

Ditembak

Tetapi Allah menyelamatkan

Malala guru lima belas tahun.

(Rg Bagus Warsono,29-08-13)


 Malala Yousafzay

Label:

Malala Yousafzay, oleh Rg Bagus Warsono

 Brave young girl

Like Kartini

Girls go to school

Don't ask for a salary like you who can only teach

Shame I see Malala

Brave girl

Fighting discrimination, women can't go to school

The struggle against ignorance, oppression

arbitrariness

Paid with his head

Shot

But God saves

Malala is a fifteen year old teacher.

(Rg Bagus Warsono, 29-08-13)

Malala Yousafzay


Label:

Minggu, 09 Oktober 2022

Pemilihan Bintang Iklan Lumbung Puisi

 Salam Kreatif, 

Sebelum saya umumkan hasil seleksi Bintang Iklan Lumbung Puisi, terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan anggota Lumbung Puisi yang ikut andil mengirimkan foto, bahkan ada yang mengirimkan beberapa foto. 

Perlu rekan-rekan ketahui, apa yang digagas oleh mas RgBagus warsono dalam Lumbung Puisi ini bukan ajang lomba. Sekali lagi, ini bukan lomba. Jujur saja, dari sekian foto yang masuk saya cukup bingung juga, karena sebagian besar foto yang masuk saya nilai menarik dan unik. Apa boleh buat, saya harus memilih tiga foto terbaik berdasarkan kacamata kriteria saya, karena mas RgBagus menunjuk saya untuk menilai 3 foto untuk Bintang Iklan Lumbung Puisi. Bagi yang tidak terpilih, foto-foto yang masuk tetap tersimpan dengan baik untuk dijadikan sebagai dokumen di Lumbung Puisi. Apabila suatu saat nanti Lumbung Puisi membutuhkan foto untuk momen tertentu dari salah satu anggota misalnya, tidak harus meminta foto lagi, karena Lumbung Puisi memiliki dokumen foto lengkap. 

Atas dasar itu, dari 47 buah foto yang masuk hingga batas waktu, dengan segala kerendahan hati, seobjek mungkin, dan apa adanya, saya akan umumkan  ketiga foto  sebagai Bintang Iklan Lumbung Puisi pada hari ini pukul 22.00 WIB. 

Ciptakan sesuatu yang indah untuk hari ini dengan berkarya. Selamat berkarya! 

Terima kasih

 (Wawan Hamzah Arfan)

Label:

Minggu, 02 Oktober 2022

Prihatin atas meninggalnya 153 penonton Arema vs Perebaya di stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022

 Prihatin atas meninggalnya 153 penonton Arema vs Perebaya di stadion Kanjuruhan Malang, semoga peristiwa ini tidak terulang. Bela sungkawa kepada korban.Peristiwa ini adalah korban terbesar dalam sejarah persepakbolaan dunia. Malu kita sebagai negara yang yang cinta damai dan menghargai hak azasi manusia bisa terjadi peristiwa seperti ini.Jika gas air mata disenprotkan malam hari, di area tertutup (stadion), lebar pintu keluar stadion terbatas, dan masa penonton yang begitu padat akan membuat sesak napas,  panik dan kekurangan oksigen. Penonton yg panik akan menuju bersama2 ke pintu keluar dan akan terjadi berebut jalan keluar, berjubel dan yang jatuh pasti terinjak injak, mereka menyelamatkan masing2 tanpa menghiraukan nyawa orang lain.

Perintah Presiden agar polisi untuk usut tuntas tragedi Kanjuruhan. Menghentikan Liga 1, mengevaluasi sistem pengamanan, dan memberikan penanganan korban dengan baik. Peringatan pada PSSI.
Diperintahkan kepada:
Kapolri, Mentri Kesehatan, Mentri Olah Raga, Ketua PSSI, dan Gubernur Jatim.
Ayo kerjakan! jangan dianggap sepele nyawa rakyat!!!

Label:

Sabtu, 01 Oktober 2022

Mereka membutuhkan penyegaran edukasi kehidupan yg keras ini.

 Mereka suka mendengar ceritaku sambil guyon, kadang disisipi informasi, pandangan hidup, dan wawasan untuk membuka kreativitas baru ditengah pancaroba, juga semangat berkarya. Itulah sebabnya aku dinanti guru-guru di sekolah. Mereka tidak butuh perintah, dikte, atau aturan yg menskut-nakuti, ia membutuhkan penyegaran edukasi kehidupan yg keras ini.

Label:

Aku bisa membaca sepintas wacana bacaan sastra atau bukan

 Dari mencium daunnya saja seorang nenek di Indramayu bisa menentukan jenis pohon mangga tanpa melihat pohonnya karena ia bergelut dengan pohon itu sedari kecil. 

Dan aku bisa membaca sepintas wacana bacaan sastra atau bukan dalam ribuan puisi tanpa membedah secara ilmu bshasa. Karena aku adalah pembaca sastra sejak berusia 5 th. Karena aroma itu setidaknya terkait pengalaman membaca dalam perkembangan sastra Indonesia. Dan tentu Anda juga bisa asal rajin membaca.

(Rg Bagus Warsono)


Label:

Bacaan sastra dan hubungannya dengan literasi

 Hubungannya dengan literasi yg banyak didengungkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk kemajuan taraf pendidikan bangsa, bacaan sastra tak kalah pentingnya dengn informasi dan teknologi lain. Sastra merupakan wahana tersendiri yang bersama-sama berdampingan dengan ilmu pengetahuan lain. Sastra merupakan sentuhan hati nurani melalui 'seni keindahan bertutur baik lisan maupun tulisan dalam berbagai jenis sastra serta genrenya. Disinilah letak hubungannya dengan literasi itu bahwa tak sebatas membaca tetapi juga timbul reaksi dari membaca itu baik ungkapan apresiasi maupun budi pekerti (rg bagus warsono)

Label: