Ulasan Puisi 100 Chairil Anwar Masa Kini (6) Khalid Alrasyid
Chairil adalah fenomena, bicara Chairiul Anwar tak ada habisnya. Bagaimana seorang penyair memandang Chairil bagaimana kedekatan dengan tokoh itu dibangun. Dalam Percakapan Malam karya Khalid Alrasyid tentang Chairil Anwar disampaikannya bahwa sosok pujangga Angkatan '45 itu menjadi pesona bagi siapa saja yang membacanya. Disampaikannya bahwa puisi-puisi Chairil begitu abadi sepanjang masa. Pada baris-baris terakhir puisi Khalid Alrasyid melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini.
//../lihatlah rintik-rintik yang pasrah berjatuhan
menjadi ketentuan waktu
dari isyarat yang lindap
saat kata-kata kau sembunyikan dalam gela//.
(Rg Bagus Warsono)
Khalid Alrasyid
PERCAKAPAN MALAM
Chairil, mari kita berbincang
menyantap bahasa
menyeduh tawa
pada segelas rasa
dari bola matamu
lilin itu menyala
di antara rinai-rinai doa
pada tubuh yang direngkuh dingin
lihatlah rintik-rintik yang pasrah berjatuhan
menjadi ketentuan waktu
dari isyarat yang lindap
saat kata-kata kau sembunyikan dalam gelap
Surabaya, 210722
Khalid Alrasyid dengan nama panggilan "Gagak" lahir di Kota Gerbang Salam, Pamekasan bermukim di bumi Mojopahit, Mojokerto. Seorang Serdadu Laut pecinta & penikmat sastra. Pendiri Komunitas Kopi & Diksi yang juga Executive Director Homagi International Magazine. Beberapa karya solonya, Antologi puisi Suara-Suara Gagak, Sehimpun Puisi Biji-Biji Waktu, Sehimpun Puisi & Pentigraf Lelaki Berdada Berpuisi. Dll…
Label: Ulasan Puisi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda