Ulasan Puisi 100 Chairil Anwar Masa Kini (5) Erndra Achaer
Kutemukan puisi dari banyak puisi-puisi 100 Chairil Anwar Masa Kini yang menarik. Kali ini adalah Erndra Achaer perempuan penyair asal Banjarnegara. Judulnya sangat menarik dan memiliki magnet untuk dibaca. Seseorang dalam perjalanan hidupnya memiliki cerita sendiri-sendiri. Bagaimana membagi cerita diri agar dinikmati orang lain melalui puisi.Pilihan judul Aku Seperti Bukan Aku memberi kesan bahwa penyair ini sudah sudah pandai memberi nama judul. Bait pembuka dan kedua memberi kisah diri. Yang mengundang pembaca untuk membaca seterusnya. Sayang sekali Erndra Achaer menepis cerita diri dengan mengalihkan alur puisinya pada bait
//.../Lihatlah
Ada banyak cerita
Tentang bocah-bocah malang
Tercekam ancaman
Tak sedikit impian pupus
Dicekal bius nafsu/..// . Namun pada bait penutupnya kembali bercerita diri. Sungguh pun demikian puisi ini tetap menawan untuk dibaca. (Rg Bagus Warsono)
Erndra Achaer
AKU SEPERTI BUKAN AKU
Apakah hanya luka
Terus dibawa-bawa
Tidakkah ada sepercik saja
Harapan gembira
Sekilas nampak jelas
Untaian manis rupa
Apakah hanya pemulas
Di dalam hati culas
Lihatlah
Ada banyak cerita terlupa
Padahal ia ada dekat kita
Koar-koar pangkas maksiat
Sedang mata terus berkhianat
Tidakkah terdengar
Kabar miris tersiar
Hijab tubuh diagungkan
Hijab hati terabaikan
Lihatlah
Ada banyak cerita
Tentang bocah-bocah malang
Tercekam ancaman
Tak sedikit impian pupus
Dicekal bius nafsu
Etika kubilang
Norma bahkan terbuang
Dogma mencerca
Cuaca berita tetap sama
Serupa dalam wajah berbeda
Jkt, 26 Juli 2022.R
Erndra Achaer (Erni Tujianah), lahir di bumi Soedirman Purbalingga pada 20 Januari. Aktif di grup Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), dan beberapa grup sastra Facebook.
Karya-karyanya termuat dalam sejumlah antologi bersama, di antaranya: Antologi T (2021), Para Penuai Makna (2021), Para Penyintas Makna (2021), Persetujuan dengan Chairil (2021), 93 Penyair Membaca Ibu (2021), Bahasa Ibu Bahasa Darahku (2022), Pujangga Facebook Indonesia (2022), Kartini dalam Puisi (2022), Kafein, Ruang, dan Kreativitas (2022), Bunga-bunga Kamboja Berguguran di Pesta (2022).
Label: Ulasan Puisi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda