Postingan

Pengantar : Antologi Kebali Kepada Kekhususan

Gambar
 Pengantar  Antologi Kebali Kepada Kekhususan Demikian sejarah berulang, antologi-antologi bersama kembali seperti dulu lagi kepada kekhususan. Kekhususan itu untuk memberi ciri antologi baik tema, penyair maupun tempat tinggal penyair. Perubahan seperti ini disebabkan semakin bergairahnya pecinta sastra negeri ini. Dulu antologi bersama Basis adalah antologi puisio yang khusus diisi oleh penyair di Majalah Basis Yogyakarta juga antologi bersama Tugu yang hanya memberikan ruang bagi penyair Yogyakarta.  Di tahun 2000-an antologi bersama puisi-puisinya direkrut dari penyair seluruh Nusantara. Sebut saja misalnya Puisi Menolak Korupsi (PMK) setiap jilidnya diikuti ratusan penyair dari seluruh tanah Air. Bahkan Negeri Poci yang pada awalnya memberikan kekhususan tema, penyair dan domisili kini terbuka lebar bagi penyair se Nusantara. Begitu pula Lumbung Puisi meski mempertahankan kekhususan tema tetapi juga merekrut puisi penyair dari seluruh nusantara. Hal demikian wajar ka...

Penyair di Sekumpul Puisi Nelayan Pantura

Gambar
  Sekumpul Puisi Nelayan Pantura   EKO TUNAS , TOTO ST  RADIK,  NANANG RIBUT  SUPRIATIN ,  BAMBANG WIDIATMOKO, GIYANTO SUBAGIO,  WAWAN HAMZAH ARFAN,  RG BAGUS WARSONO,  ASRO AL MURTAHAWY, EMEL PRAHANA,  PUSPASARI, SRI SUNARTI, MARLIN DINAMIKANTO, A RAHIM ELTARA, STIRAPRANA DUARSA, SINDU PUTRA, ERNDRA ACHAER Temu Kecil Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia 30 Agustus 2025

10 Pandai Menjadi Puisi

Gambar
 Pandai Menjadi Puisi    Mari kita lihat penyair dengan imajenasi tinggi. Ia bisa menjadi apa saja seperti apa yang dilakukan chairil Anwar. Ia menjadikan dirinya sosok tokoh yang dicipta. Imajenasi yang tinggi membuatnya mampu dirinya masuk kedalam jiwa puisi itu. Sebuah puisi imajener.    Sebelumnya mari kita cermati Kepiawaian Chairil dalam Mencipta puisi. Demikian hebatnya Chairil menjadi Prajurit Jaga Malam, Chairil tak bicara rokok atau kopi penahan kantuk, tak bicara nyamuk , kelelawar ddan embun dini hari. Chairil pandai menjadi puisi, menjadi dirinya seorang prajurit jaga malam, menusuk pikiran si penjaga malam, dan bersembunyi di hati dalam dada prajurit jaga malam. Chairil memang jempolan. Berikut puisinya: Prajurit Jaga Malam. Chairi Anwar. Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pad...

9. Menuangkan Sejarah di Atas Puisi

Gambar
 Menuangkan Sejarah di Atas Puisi    Menuangkan Sejarah di atas Puisi Puisi juga adalah penerang sejarah yang punah. Pengarangnya ingin agar generasi selanjutnya memahami sejarah masa lalu di negerinya, di daerahnya, atau di desanya. Ia angkat kembali sepanjang ia ketahui agar dapat abadi. Tentu saja dalam bahasa penyair yang dituangkan dalam puisi.    Bahasa penyair adalah bahasa khas penyair itu. Rangkaian kalimat adalah rangkaian hati penyair yang bersih. Sejarah ketengahkan dalam puisi agar mudah dipahami generasi. Sebuah penyelamatan cerita lewat syair.    Anda pernah membaca Syekh Siti Jenar karya Saini KM? Maka jangan lewatkan membaca karya Tajuddinnoor Ganie . Sebuah karya membagi cerita bagi generasi ini. Bentuk syair itu yang menjadi beda. Agar generasi muda menjadi suka. Tentu ini menjadi istimewa manakala putera memahami masa lalu. Berikut puisi Tajuddinnoor Ganie itu: Perang Banjar1596 Tajuddinnoor Ganie Cornelis de Houtman seorang nakhoda...

8. Membangunkan Alam , Benda dan Hewan

Gambar
 Membangunkan Alam , Benda dan Hewan     Puisi sebagai media penyampaian penyair mengungkapkan isi hatinya memiliki cara tersendiri. Kadang tampak jelas tersamar, kadang kamuflase, kadang semu dan kadang menyimpan rahasia.    Adalah Tan Lioe Ie penyair yang pandai membuat pembaca diajak bercengkerama dengan ‘permainan bahasa yang penuh makna sehingga melahirkan puisi yang luas arti dan penuh reka apresiasi. Ia membuat benda , hewan atau alam menjadi hidup seakan bergerak mengiring pikiran pembaca yang sekaligus menemukan makna puisi.    Mari kita lihat puisi dengan penyampaian kata ‘meminjam dari objek alam, benda dan hewan atau apa saja lewat puisi tetapi menjadi hidup. Seakan puisi itu bernyawa. Burung Pematuk Biji Mata Tan Lioe Ie* Burung apa yang bertengger di kepalamu? Sementara kau terus berdoa sambil menghitung biji-biji tasbih dari waktu yang batu. Tiba-tiba terserap kau ke dalam pintu Membuka dan menutup diri Menjadi tua dan lapuk. Aneh, ...

7. Dialektika Cinta

Gambar
 Dialektika Cinta    Cinta adalah puja-puja , pria atau sebaliknya. Cerita-cerita cinta memang segudang buku dari seribu pujangga seakan tiada habisnya digali dari sumur yang kering sekalipun. Puja-puja adalah hal yang wajar dari pemilik cinta. Tetapi kadang nyaris tiada diabai karena tidak mendapat kesamaan pandang.    Puisi-puisi itu seakan warna dari sejenis yang diungkapkan berbeda namun tetap memiliki kekhasan dari penyair ini. Dia potret semua perilaku perempuan dengan kekaguman dari kodratnya yang lemah namun tangguh dan slalu menjadi pelajaran bagi perempuan dan cermin bagi laki-laki.    Puisi ini seperi rindu yang tercecer namun sangat apik kemasannya. Penyair yang memiliki kepiawaian olah pilihan kata. Sehingga rindu yang tercecer itu mampu dijadikan sebuah syair tersendiri yang mampu mengajak dialektika pada pembacanya.    Bicara cinta tanyalah pada Ratna Ayu Budhiarti, penyair yang dapat memberi rasa cinta dengan segala problema y...

6. Memotret Peristiwa Sejarah

Gambar
 Memotret Peristiwa Sejarah    Puisi ibarat rekaman masa lalu. Potret penyair akan peristiwa yang dilihatnya, dialaminya, dimata kepala sendiri. Tangan-tangan penyair mencatat semua itu dengan bahasanya yang penuh pesan. Peristiwa menjadi diingat karna puisi itu dan puisi menjadi prasasti sejarah dari kesaksian penyair.    Anak-anak tidak akan tahu mayat bergelimpangan di jalan antara Kerawang dan Bekasi demi kemerdekaan bangsa ini andai Chairil Anwar tak menulis puisi.    Begitu juga peristiwa lainnya banyak dicatat penyair dalam puisi. Puisi sejarah ini terkadang menjadi terkenal dikarenakan peristiwa yang dilukiskan dalam puisi itu menggugah apresiasi pembaca. Karena itulah puisi menjadi bernilai sejarah.    Mungkin saja berpendapat puisi diperuntukan untuk hadiah seseorang, bingkisan moment tertentu, atau mencatat peristiwa sejarah. Seperti puisi 'Kerawang Bekasi' karya Chairil Anwar itu boleh jadi puisi dengan kandungan nilai sejarah ban...