Pengantar : Antologi Kebali Kepada Kekhususan




 Pengantar 


Antologi Kebali Kepada Kekhususan


Demikian sejarah berulang, antologi-antologi bersama kembali seperti dulu lagi kepada kekhususan. Kekhususan itu untuk memberi ciri antologi baik tema, penyair maupun tempat tinggal penyair. Perubahan seperti ini disebabkan semakin bergairahnya pecinta sastra negeri ini. Dulu antologi bersama Basis adalah antologi puisio yang khusus diisi oleh penyair di Majalah Basis Yogyakarta juga antologi bersama Tugu yang hanya memberikan ruang bagi penyair Yogyakarta. 

Di tahun 2000-an antologi bersama puisi-puisinya direkrut dari penyair seluruh Nusantara. Sebut saja misalnya Puisi Menolak Korupsi (PMK) setiap jilidnya diikuti ratusan penyair dari seluruh tanah Air. Bahkan Negeri Poci yang pada awalnya memberikan kekhususan tema, penyair dan domisili kini terbuka lebar bagi penyair se Nusantara. Begitu pula Lumbung Puisi meski mempertahankan kekhususan tema tetapi juga merekrut puisi penyair dari seluruh nusantara. Hal demikian wajar karena era 2000-an antologi puisi membiayai sendiri penerbitannya. Beda dengan di tahun 70-80 an antologi bersama disukseskan oleh penerbit. 

Kekhususan antologi bersama kembali mulai digarap berbagai komunitas mengingat jumlah peserta yang banyak tidak menjamin mutu antologi bersama meskipun pada setiap event terdapat editor yang mumpuni. Kenapa? Mari kita lihat berbagai penilaian yang timbul pada antologi bersama terkini.

Semakin banyaknya pecinta sastra, semakin berkembang pertumbuhan penulis, semakin berkembang pula pertumbuhan penyair.Demikian dapat dilihat dari perkembangan penerbitan antologi tunggal. Pada tahun 2024 Lumbung Puisi menyelenggarakan lomba Buku Antologi terbitan 2000 -2025 ternyata mendapat respon yang cukup besar diikuti hampir 300 antologi puisi dan enapuluh prosen dari jumlah itu terbitan lima tahun terakhir. Artinya lonjakan penyair sungguh luar biasa.












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjebak Hujan Tidur di Rumah Janda

Pagi Yang tak ada di buku sejarah , Zaeni Boli