Selasa, 31 Mei 2022

Rg Bagus Warsono" Aku Menyaksikan

 Rg Bagus Warsono,


Aku Menyaksikan


Potret perjuangan

Dari buku yang kau tulis

Dari foto yang kau kumpulkan

Dan

film yang kau putar

Hanya sekuku

ireng

penderitaan

Aku melihat ribuan kepala berlinang air mata

Aku melihat darah membeku di mayat beku

Aku menyaksikan derita kesakitan menyayat

Sengsara

Lapar

Ketakutan

Kesakitan

Aku menyaksikan.

Rg Bagus Warsono, 1996 dari Si Bung





Label:

Rg Bagus Warsono: Malu Pada Bapak

 Rg Bagus Warsono,


Malu Pada Bapak


Renung malam di ruang

Reka kita orang selamat akan pergantian zaman

Junjung tinggi siapa berkibar

Ganti baju mana pantas dalam gedung kokoh

Mulut puji-puji asalkan tercukupi

Peduli apa sapaan hati

Lupa mengabdi

Tugas kita mereka diam, tapi

Malu teringat bapak

Bahwa kita rakyat yang dikontrak.

Indramayu, 14 Oktober 2000





Label:

Rg Bagus Warsono: Hamangkubowono IX dan Aku

 Rg Bagus Warsono, 


Hamangkubowono IX dan Aku


Hamangkubuwono IX dan Aku bertemu dalam waskita alam masa depan.

Menjadi sahabat dalam cita-cita pribumi

nusantara

raja yang tersisa

menyembunyikan waris tahta

berpakaian gerilya, tentara kita

atau ala perintis merdeka

Hamangkubuwono IX dan aku bertemu dalam bilik kamar markas gerilnya

Pistol kecil dipinggangnya

Tanpa keris nagarunting

Tampa tobak gagak rimang

Yang menggerigisi

Aku mendepa memberi salam

Waris Sutawijaya

Majapahit, Demak , Pajang lalu Mataram

Kau senopati perangku

Hamangkubuwono IX dan aku bertemu di meja tuan-tuan

Jangan memberi hormat padaku tuan

Anak desa putra awam jelata

Dan aku berebut salam

Katanya, Sejak zaman Demak, waris tak pernah sampai

Aku waris bukan pewaris.

Rg Bagus Warsono 1995

Puisi ini ditulis dalam imajener Rg Bagus Wasono: Menceritakan persahabatan Si Bung dan Hamangkubuwono IX. Raja itu sangat rendah hati, kedudukannya yang tinggi dalam budaya Jawa tak pernah ia hiraukan. Istananya ia persilahkan untuk kaum pergerakan, di militer ia berpangkat perwira sama halnya pribumi lain yang memasuki tentara Indonesi. Dan ia rela memberi dorongan kepada Si Bung untuk Nusantara, bukan hanya Yogjakarta tetapi Indonesia yang lebih besar.

Miliki bukunya di Leutika prio





Label:

Rg Bagus Warsono: Si Bung Menangis

 Rg Bagus Warsono


Si Bung Menangis


Mari buka buku sejarahmu

dengan penggaris dan pena

menekan kata

duhai kesuma

haruskah belajar mengeja

sedang umurmu tlah dewasa

Tersenyum Si Bung

memandang

anak-anak bangsa

betanyalah ! mengapa

aku pilih kaca mata hitam

agar aku tak melihat

agar kau tak melihat

Di sana

Si Bung membuka kaca mata

air mata membatu dalam sapu tangan

Merah putih

kenapa tidurku tak dapat nyenyak

duhai kesuma

selimuti aku dengan merah putihmu

Indramayu, 21 Maret 2001




Label:

Rg Bagus Warsono: Aku Tak Menitipkan Anak-Anakku

 Rg Bagus Warsono,


Aku Tak Menitipkan Anak-Anakku



Kecil

Aku ajari membidik burung gelatik

Untuk makan sore

Dan kau bisa memanah ikan dalam air

Tak berlari bertemu sanca

Tarik ekornya selagi kekenyangan

Dan benturkan kepalanya di batu

Aku ajari kau merayu

Macan lapar

Dengan tombak runcing bambu

Lalu sejak kecil mengerti

Memisahkan gabah dan beras dari butir padi

Kau dapat membawa diri

Membangun jiwamu sendiri

Dengan tiada tangis

Kau putra sejati.

Rg. Bagus Warsono, 1996 dari Si Bung




Label:

Jumat, 27 Mei 2022

Rasanya baru kemarin, ternyata sudah 70 tahun umur kita, puisi Slamet Widodo

 Slamet Widodo


Rasanya baru kemarin, ternyata sudah 70 tahun umur kita.


Anak anak keluar rumah,

mereka sudah berkeluarga,

dirumah tinggal berdua,

rumah besar yg kita mimpi,

sudah ada dan nyata, tapi sunyi.

Ya ya, dirumah ada isteri,

teman bercanda, berbagi rasa,

teman dalam untung dan malang,

patner berbincang juga patner perang,

bisa perang mulut atau perang bisu,

kata orang, itu buahnya pernikahan.

Semua itu tidak mengapa, itu biasa,

selama menyempurna kan rumah tangga,

asal menambah kemesraan dan cinta,

Isteri tambah tua,

tambah pula bawelnya,

tambah pula bobotnya,

tambah banyak cemburunya.

Itu dari sononya, terima saja.

Kita juga begitu,

gampang tersinggung,

gampang marah,

merasa mau menang,

padahal kurang memberi uang,

malah kadang ngutang,

Ya ya, kita sekamar ,

tapi nonton TV nya beda.

Kita suka film action,

dia suka drama Korea,

manusia diciptakan berbeda,

justru itulah keindahan nya, 

seperti pelangi dicakrawala,

indah karena kombinasi berbagai warna.









Label:

Bagaimana menilai antologi?

 Bagaimana menilai antologi?

1) Jangan membuat penilaian atas tebal tidaknya buku, sampul/cover buku, siapa penerbitnya, siapa penyairnya, dari mana berasal.

2.Bagaimana Kesesuaian judul dan isi.

3.Apajah Berisi sejumlah puisi atau sejumlah judul

4.Adakah Makna dari antologi secara keseluruhan sebuah buku.

5.Keterlibatan orang lain atas lahirnya antologi atau riwayat antologi tsb. (rg bagus warsono).

Label:

Rabu, 04 Mei 2022

Jajanan Khas Tradisional Indramayu Bungkus Daun

 


                                                                                  Koci


                                                              Putu Bungkus Daun


                                                                             Buras


Pipis 

Nagasari 

Ilir



Bongko Pisang





Putu Bungkus Daun 


Bugis


Blencong


Blencong


Label:

Rotadenawa, Hiburan Idulfitra, Raksasa Butha Rotadenawa menari hibur warga Indramayu di Idul Fitri

 

















Label: