Masih Berkutat Pamer Wajah dan Kebendaan

oleh : Rg Bagus Warsono Bila aku tak membaca tak tahu perkembangan pertumbuhan sastrawan baru Indonesia. Sebagai Kurator yang entah apa sebutannya karena lama menbidani Lumbung Puisi dapat memberikan penilaian bahwa pertumbuhan sastrawan idealnya adalah pertumbuhan karya baru. Tetapi grafik menunjukan lain, pelakunya yang sering ditampilkan. Kekeliruan ini adalah kurangnya kewajiban membaca dan kewajiban meluangkan waktu membaca serta kewajiban menyediakan bahan bacaan. Jika demikian mengapa justru yang ditonjolkan wajah bukan untaian kata-kata? Kemudian apakah jika media menampilkan tulisan tanpa gambar akan menarik? Jelas akan terpilih pilah di pihak pembaca. Pada saatnya nanti karya itu akan sampai pada pembaca yg tepat misalnya Kurator Sastra atau kritikus sastra yg akan memberikan respon dari bacaan yg menarik hatinya. Kapan akan mendapatkan giliran adalah kapan kita bisa menulis yg mengandung karya sastra yang agung. Sementara menanti saat yang tepat untuk penulis muda tampi...