Postingan

Aksi Penyair Purbalingga Mbak Erndra Achaer

Gambar
 Penyair Purbalingga Mbak Erndra Achaer membacakan geguritan berjudul "Kejiret Penjol" dalam Temu Kecil Lumbung Puisi 28-08-22 di Indramayu.

Aksi Mbak Susilawati

Gambar
 Aksi Mbak Susilawati Wawan Hamzah Arfan membacakan geguritannya dalam Temu Kecil Lumbung Puisi Baca Geguritan 28-08-22 di Indramayu.

Aksi Mbak Denon Yuliwati

Gambar
 Aksi Mbak Denon Yuliwati,  penyair Indramayu asal Karangapel membacakan geguritannya dalam acara Temu Kecil Baca Geguritan Lumbung Puisi pada 28-08-222 di Indramayu.

Aksi Bi Yang Lana Penyair Indramayu

Gambar
 Aksi Bi Yang Lana Penyair Indramayu membacakan geguritannya dalam acara Baca Greguritan di Temu Kecil Lumbung Puisi, indramayu  28-08-22

Dan bukan tidak mungkin rupiah pun dihibahkan untuk kegiatan.

 Tentu saja penyair2 itu tidak bermaksud menjadi bebothoh kegiatan sastra (baca, monolog, drama, musikalisasi) tetapi lebih dari itu adalah kecintaan terhadap dunianya yaitu dunia sastra dan keinginannya mengembangkan budaya baca dan literasi. Mereka adalah orang2 yg patut mendapat penghargaan pengorbanan terhadap sastra sebagaimana HB Jassin, Korrie Layun Rampan, memulainya dengan berkorban apa saja demi puisi. Kini kita tahu penyair2 seperti Mas2 Ali Arsy Kindai, Sofyan RH Zaid, Nanang Ribut Supriyatin,  Omni Koesnadi, Raden Mas Sudarmono, Hadi Lempe, Heru Patria, Riswo Mulyadi, Wanto Tirtatirta, Zaeni Boli, Asro Al Murthawy Dkm, Dedari Rsia, Dyah Kencono Puspito Dewi, Dyah Nkusuma, Bambang Sulis, dll. banyak sekali yg tak disebut namanya bergerak menghidupi puisi tanpa pamrih. Tak hanya tenaga tetapi juga pemikiran yang brilyan sehingga terwujud kegiatan sepanjang tahun. Dan bukan tidak mungkin rupiah pun dihibahkan untuk kegiatan. Satu kata dariku adalah penghargaan seting...

PDS HB Jassin , Sekarang

Gambar
 Dulu ketika masih ada mendiang HB Jassin, jangankan diundang di PDS, disebut saja oleh HB Jassin bukan main bangganya. Karena disebut namanya oleh HB Jassin adalah rekomendasi. Sekarang sungguh bahagia di PDS HB Jassin terbuka untuk semua dan bisa membuat kegiatan di situ. Jadi penyair punya tempat berkreasi.

Tak ada persaingan di Lumbung Puisi karena semua adalah bintang.

 Tak ada persaingan di Lumbung Puisi karena semua adalah bintang.  Selamat Pagi. Ini tahun 2022. Jika setiap 25 tahun anak kawin dan punya anak maka sudah 3 generasi sejang angkatan '45 artinya sudah sangat jauh beda keadaan situasi dan zamannya. Aku sekolah dan anakku sekolah saja sudah beda zaman. Oleh karena itu semua harus memaklumi. Jika ada penyair dalam sekejap populair dan yg sudah lama menjadi pudar. Kemudian tumbuh perisaingan yg kadang kurang masuk akal. Sebetulnya persaingan adalah hal sia sia di zaman ini. Sebab ketika Anda tengan bersaing dengan seseorang, maka ada orang ketiga yang lain yang bisa menyalip mereka yang bersaing karena rajin menulis. Lalu yang bikin aneh lagi adalah orang-orang tua yang tidak mau mengalah dan gila hormat. Bahkan malah bersaing dengan anak muda. Ini keliru. Sebaiknya orang tua justru "ngemong marang sing enom". Di Lumbung Puisi tak ada persaingan karena semua adalah bintang. Ya bintang kecil. Seperti kejora, atau gugusan Gubug ...